Edisi kali ini saya akan sedikit berbagi tentang tata
cara dalam menulis kutipan dan daftar pustaka berdasarkan aturan APA yang
dihimpun dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat.
A.
Kutipan
Kutipan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai makna pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Dalam artikel ini akan dipaparkan
beberapa aturan penulisan kutipan menurut American
Psychological Association (APA).
Kutipan
mempunyai dua macam jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kuipan langsung adalah kutipan yang ditulis sesuai dengan tulisan asli tanpa
merubah apapun. Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang
ditulis menggunakan bahasa sendiri namun mempunyai maksud yang sama dengan
tulisan yang dikutip tersebut.
1.
Kutipan
langsung
Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit karya atau artikel yang dikutip, dan halaman karya atau artikel dari kalimat yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit karya atau artikel yang dikutip, dan halaman karya atau artikel dari kalimat yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
a.
Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek merupakan kutipan yang terdiri atas kurang atau sama dengan 40 kata. Penulisan kutipan langsung pendek di dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Kutipan langsung pendek merupakan kutipan yang terdiri atas kurang atau sama dengan 40 kata. Penulisan kutipan langsung pendek di dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Contoh:
She
stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones,
1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why. (Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat).
According
to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especially
when it was their first time" (p. 199). (Nama penulis disebutkan dalam kalimat)
b.
Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang merupakan kutipan yang terdiri atas lebih dari 40 kata. Penulisan kutipan langsung panjang pada paragraf tersendiri, dengan jarak 5 spasi dari margin kiri.
Kutipan langsung panjang merupakan kutipan yang terdiri atas lebih dari 40 kata. Penulisan kutipan langsung panjang pada paragraf tersendiri, dengan jarak 5 spasi dari margin kiri.
Contoh:
She
stated: Students often had difficulty using APA style,especially when it was
their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the
fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their
teacher for help. (Jones, 1993, p. 199). (Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat)
Jones's
1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style,
especially when it was their first time citing sources. This difficulty could
be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual
or to ask their teacher for help (p. 199). (Nama penulis disebutkan dalam kalimat)
2. Kutipan
tidak langsung
Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan karya atau artikel yang dikutip, namun tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.
Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan karya atau artikel yang dikutip, namun tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.
Contoh:
Jones (1998) compared student
performance ...
In 1998, Jones compared student performance
...
(Nama
penulis disebutkan dalam kalimat)
In a recent study of student performance
(Jones, 1998), ...
(Nama
penulis tidak disebutkan dalam kalimat)
Berikut ini merupakan
beberapa aturan penulisan kutipan menurut APA.
1) Kutipan dari karya 2 sampai 6 penulis
Penulisannya dengan menyantumkan nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.
1) Kutipan dari karya 2 sampai 6 penulis
Penulisannya dengan menyantumkan nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.
Contoh:
Richards,
Jones and Moore (1998) maintain that college students who actively participate in extracurricular activities
achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively.
Atau
The
authors maintain that college students who actively participate in
extracurricular activities
achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards,
Jones, & Moore, 1998).
2) Kutipan
karya lebih dari 6 penulis
Jika karya yang dikutip ditulis lebih
dari 6 penulis, maka yang ditulis hanya nama keluarga/nama belakang dari penulis
pertama, dengan memberi inisial et al.
Contoh:
Massachusetts state and municipal
governments have initiated several programs to improve public safety, including
community policing and after school activities (Smith et a1., 1997).
3) Kutipan lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama.
Penulisan pada
kutipan yang diambil dari lebih 1 karya dengan penulis yang sama adalah dengan menyebutkan semua tahun penerbitan publikasi.
Contoh:
Smith (1972) in his study of the effects
of alcohol on the ability to drive, Smith (1991) showed that the reaction times
of participating drivers were adversely affected by as little as a twelve
ounces can of beer.
4) Kutipan dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda).
Contoh:
Studies of precautionary saving in
response to earnings risk include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a,
1990b) and Caballero (1991), among others...
Atau
The hemispheric division of the human
brain has been studied from many different perspectives; however, not all
researchers agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973;
Jaynes, 1979; Mick, 1978).
5) Kutipan dari karya dengan nama Belakang penulis sama
Jika kita
hendak mengutip sebuah kalimat dari suatu karya dengan nama penulis yang sama
dengan kutipan sebelumnya, maka nama depan penulis perlu dicantumkan pada
kutipan berikutnya.
Contoh:
At least 66,665 lions were killed
between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980).
Jika dalam 1 kutipan
D. M. Smith (1994) and P. W. Smith
(1995) both reached the same conclusion about parenting styles and child
development.
6) Kutipan rumus atau hasil penelitian (exact quotation)
Dalam mengutip rumus atau hasil dari suatu penelitian harus mencatumkan nomor halaman.
Contoh:
In his study on the effects of alcohol
on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that "participants who drank
twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2
seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when they
had not ingested alcohol."
7) Kutipan dari suatau kutipan
Apabila kita
hendak mengutip kalimat dari suatu sumber yang mengutip, maka kita perlu
mencantumkan nama penulis asli kalimat dari kutipan tersebut dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada
akhir kalimat kutipan.
Contoh:
Behavior is affected by situation. As
Wallace (1972) postulated in Individual and Group Behavior, a person who
acts a certain way independently may act in an entirely different manner while
the member of a group (Barkin, 1992, p. 478).
8) Kutipan yang tidak terdapat nama penulis
Jika kita
menemui suatu karya yang tidak memuat nama penulis, maka tuliskan 1 atau 2 kata
pertama dari judul buku/halaman website. Apabila kita hendak mengutip dari buku
atau website, judul dari karya tersebut ditulis dalam cetak miring. Sementara
itu jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam
huruf tegak dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Contoh: Massachusetts
state and municipal governments have initiated several programs to improve
public safety, including community policing and after school activities (Innovations,
1997).
9) Kutipan dari karya tanpa nama penulis dan tahun penerbitan
Contoh:
In another study of students and
research decisions, it was discovered that students succeeded with tutoring
(“Tutoring and APA,” n.d.).
Catatan: n.d. = no date
10) Kutipan yang ditulis oleh lembaga
Contoh:
The standard performance measures were
used in evaluating the system. (United States
Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997)
Berdasarkan dari apa yang telah
dipaparkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi aturan penulisan kutipan
menurut aturan APA. Selengkapnya bisa dibaca pada https://www.academia.edu/11258086/Penulisan-Kutipan-Versi-APA-Indonesia
B. Daftar Pustaka
Daftar
pustaka merupakan salah satu unsur penting yang harus dituliskan dalam suatu
karangan ilmiah, buku, dan sebagainya. Daftar pustaka menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Sementara
itu, Gorys
Keraf (1997 :213) menjelaskan bahwa daftar pustaka adalah
sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah
digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para
pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Berikut
ini beberapa ketentuan umum dalam penulisan daftar pustaka menurut aturan APA
yang ditulis oleh Novitasari pada Penulisan Kutipan Versi APA Indonesia.
1) Sumber
yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar Referensi“.
Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam
teks sebagai kutipan.
2) Nama
penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina,
Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh
:
Nama
: Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama
: Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi.
Nama
: Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
Nama
: Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T.
Nama
: Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip.
Nama
: Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.
Nama
: John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
3) Gelar
kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.
4) Jika
tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama. Pada format
APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis dengan huruf
kapital.
5) Pada
format MLA huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya
(kecuali kata sandang).
6) Baris
kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri
baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
7) Daftar
diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak 1,5 spasi.
Aturan-aturan dalam penulisan daftar pustaka berdasarkan aturan APA akan dijelaskan pada pemaparan berikut ini:
1) Buku
a. Penulis tunggal
Dalam penulisan daftar pustaka untuk buku dengan penulis tunggal, maka yang perlu dituliskan yaitu:
Nama Akhir, Nama Pertama dan Nama
Tengah. (Tahun Tebit). Judul Buku. (halaman pertama sampai halam
terakhir dari referensi tertentu {atau satu nomor halaman jika referensi itu memiliki
halaman tunggal}.
Kota {meliputi negara,
provinsi, atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau:
Nama Akhir, Nama
Pertama dan Nama Tengah. (Tahun Tebit). Judul Buku. Kota {meliputi negara,
provinsi, atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Scott, J.C. (1993). Perlawanan
kaum tani (pp. 90-91). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Atau
Scott, J.C. (1993). Perlawanan
kaum tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
b.
Dua penulis
Ketika hendak
menuliskan daftar pustaka dari buku yang ditulis oleh dua penulis, maka yang
perlu dicantumkan yaitu:
Nama akhir, nama
pertama dan nama tengah pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama
tengah pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku {halaman permulaan
hingga halaman akhir dari referensi khusus atau satu halaman jika mengacu pada satu halaman}. Kota
{termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama
pertama dan nama tengah Pngarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama
tengah Pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku. Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Abdullah, T., &
Surjomohardjo, A. (1985). Ilmu sejarah dan historiografi; arah dan perspektif
(pp. 21-22) Jakarta: Gramedia.
Atau
Abdullah, T., &
Surjomohardjo, A. (1985). Ilmu sejarah dan historiografi; arah dan perspektif
. Jakarta: Gramedia.
c. Tiga Penulis
Penulisan daftar
pustaka untuk buku yang ditulis oleh tiga penulis yaitu:
Nama akhir, nama
pertama dan nama tengah Pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama
tengah Pengarang kedua, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pengarang
ketiga. (tahun terbit). Judul buku (halaman permulaan hingga halaman
akhir dari referensi khusus {atau
satu halaman jika mengacu pada satu halaman}). Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama
pertama dan nama tengah pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama
tengah pengarang kedua, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang
ketiga. (tahun terbit). Judul buku Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota
tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:|
Ekadjati, E.S.,
Hardjasaputra, S., & Marlina, I. (1985). Sejarah kota Bandung 1945 – 1979
(p.63). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Keudayaan, Direktorat Sejarah dan
Nilai Tradisional.
Atau
Ekadjati, E.S.,
Hardjasaputra, S., & Marlina, I. (1985). Sejarah kota Bandung 1945 – 1979.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Keudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai
Tradisional.
d. Tidak ada nama penulis
Apabila dalam buku tidak ada nama penulis, maka kita dapat menuliskan:
Judul buku (xth
ed.). Kota {termasuk
negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Merriam-Webster’s
collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield,
MA: Merriam-Webster.
e. Buku bukan edisi
pertama
Dalam menuliskan daftar
pustaka untuk buku yang bukan merupakan edisi pertama, maka kita dapat
menuliskan:
Nama akhir, nama
pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama
kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.) (halaman
permulaan hingga halaman akhir dari referensi khusus {atau satu halaman jika
mengacu pada satu halaman)}. Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota
tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama
pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama
kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.). Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Latif, Y., &
Ibrahim, I.S. (1996). Bahasa dan kekuasaan; politik wacana di panggung Orde
Baru (cet. ke-2) (121). Bandung: Mizan.
Atau
Latif, Y., &
Ibrahim, I.S. (1996). Bahasa dan kekuasaan; politik wacana di panggung Orde
Baru (cet. ke-2). Jakarta: Gramedia.
f. Penulis berupa tim atau lembaga
Jika penulis buku berupa tim atau lembaga, maka kita dapat menuliskan
daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama tim penulis atau
lembaga. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.). Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
American Psychiatric
Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th
ed.). Washington, DC: Author.
g. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis)
Dalam penulisan daftar
pustaka untuk buku berseri dan penulis buku berperan pula sebagai editor, maka
kita dapat menuliskan daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama penulis sekaligus
editor (Ed.). (tahun terbit). Judul buku (volume). Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Koch, S. (Ed.).
(1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill.
h. Buku terjemahan
Apabila kita hendak
menuliskan daftar pustaka dari buku terjemahan, maka kita dapat menuliskannya
dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir penulis,
nama depan penulis. (tahun terbit). Judul buku (Nama penerjemah, Penerjemah). Kota {termasuk negara,
provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Kotler, Philip. (1997).
Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi (Hendra Teguh
& Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.
2) Serial
a. Artikel Jurnal
Ketika kita hendak menulis daftar pustaka dari sebuah artikel jurnal, kita
dapat menuliskan seperti urutan berikut ini (contoh dengan dua penulis):
Nama akhir, nama
pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan
nama kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul artikel. Judul Jurnal,
volume(issu), halaman awal – halaman akhir dari referensi khusus {halaman
permulaan+ jika halaman-halaman tidak berlanjut}.
Atau
Nama akhir, nama
pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama kedua pengarang kedua.
(tahun terbit). Judul artikel. Judul Jurnal, volume(issue), halaman awal – halaman akhir dari
keseluruhan artikel {halaman
permulaa+ jika halaman-halaman tidak berlanjut}.
Contoh:
O’Connell, J. F., &
Perkins, G. M. (2003). The economics of private liberal arts colleges. Journal of Business,
76(3), 501.
Atau
O’Connell, J. F., &
Perkins, G. M. (2003). The economics of private liberal arts
colleges. Journal of Business, 76(3),
499-514.
Clark, L.A., Kochanska,
G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child
temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and
Social Psychology, 79, 274-285.
b. Artikel Majalah
Ketika kita menemukan
suatu referensi dari artikel majalah, maka kita dapat menuliskan referensi
tersebut pada daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir pengarang,
inisial nama awal. Inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi
}). Judul artikel. Judul majalah, volume, halaman permulaan – halaman
akhir dari referensi khusus {halaman permulaan+ jika halaman halaman itu
tidak bersambung}.
Atau
Nama akhir pengarang,
inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi
}). Judul artikel. Judul majalah, volume, halaman permulaan – halaman
akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu
tidak bersambung}.
Contoh:
Serrill, M. S. (1990,
April 2). Soviet Union war of nerves. Time, 135, 29.
Atau
Serrill, M. S. (1990,
April 2). Soviet Union war of nerves. Time, 135, 26-30.
Greenberg, G. (2001,
August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? New
Yorker, 36-41.
c. Artikel surat kabar
Dalam penulisan referensi yang berupa artikel surat kabar, kita dapat
menuliskan pada daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir pengarang,
inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi
}). Judul artikel. Judul Surat Kabar, halaman permulaan – halaman akhir
dari referensi tertentu {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu tidak
bersambung atau nomor halaman jika mereferensi halaman tunggal}.
Atau
Nama akhir pengarang,
inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi
}). Judul artikel. Judul Surat Kabar, halaman permulaan – halaman akhir
dari seluruh artikel {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu tidak bersambung
atau nomor halaman jika mereferensi satu halaman }.
Contoh:
Rood, L. (2005,
December 31). The steep costs of driving drunk. Des Moines Register, p.
A12.
Atau
Rood, L. (2005,
December 31). The steep costs of driving drunk. Des Moines Register, p.
A12-A13.
d. Artikel surat kabar, tanpa penulis
Apabila referensi yang kita temukan adalah artikel surat kabar namun tak
termuat nama penulisnya, maka kita dapat menuliskan daftar pustaka sebagai
berikut:
Judul artikel. (Tahun,
Bulan, Tanggal {tanggal publikasi}). Judul surat kabar, hlm. permulaan
– halaman akhir dari referensi tertentu {pp. halaman permulaan+ jika halaman-halaman
tidak berlanjut atau jumlah halaman jika satu halaman artikel}.
Atau
Judul artikel. (Tahun,
Bulan, Tanggal {tanggal publikasi}). Judul Surat Kabar, halaman permulaan
– halaman akhir dari artikel keseluruhan {halaman permulaan+ jika halaman
halaman tidak berlanjut atau jumlah halaman jika satu halaman artikel}.
Contoh:
Gas prices: Pollution
rules may be eased. (2006, April 26). The Seattle Times, p. A5.
Atau
Gas prices: Pollution
rules may be eased. (2006, April 26). The Seattle Times, pp. A1+.
3) Wawancara
Apabila kita menggunakan data dari hasil wawancara,
maka kita dapat menuslikannya seperti urutan berikut ini:
Nama belakang narasumber, nama depan narasumber.
(tahun, bulan, tanggal wawamcara). Personal interview.
Contoh:
White,
Donna. (1992, December 25). Personal interview.
Berdasarkan dari apa yang teah dipaparkan tersebut,
sesungguhnya masih banyak lagi aturan penulisan dalam daftar pustaka menurut
APA. Selengkapnya dapat dibaca pada Penulisan Kutipan Versi APA Indonesia.
Referensi
Depdikbud.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia: http://kbbi.web.id/daftar
Muhsin, Mumuh Z. 2008. Model American Psychological
Association (APA). Makalah disampaikan dalam lokakarya Standarisasi Penulisan
Sumber Acuan diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan
Kemasyarakatan Universitas Padjadjaran.
Novitasari, Dewi. (n.d). Penulisan Kutipan Versi APA
Indonesia. Tersedia: https://www.academia.edu/11258086/Penulisan-Kutipan-Versi-APA-Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar