Laman

Jumat, 25 Desember 2015

Kutipan dan Daftar Pustaka Versi APA




            Edisi kali ini saya akan sedikit berbagi tentang tata cara dalam menulis kutipan dan daftar pustaka berdasarkan aturan APA yang dihimpun dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat.

A.    Kutipan
Kutipan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai makna pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Dalam artikel ini akan dipaparkan beberapa aturan penulisan kutipan menurut American Psychological Association (APA).
Kutipan mempunyai dua macam jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kuipan langsung adalah kutipan yang ditulis sesuai dengan tulisan asli tanpa merubah apapun. Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis menggunakan bahasa sendiri namun mempunyai maksud yang sama dengan tulisan yang dikutip tersebut.
1.      Kutipan langsung 
            Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit karya atau artikel yang dikutip, dan halaman karya atau artikel dari kalimat yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
a.        Kutipan langsung pendek 
            Kutipan langsung pendek merupakan kutipan yang terdiri atas kurang atau sama dengan 40 kata. Penulisan kutipan langsung pendek di dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Contoh:
She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why. (Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat).
According to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199). (Nama penulis disebutkan dalam kalimat)
b.        Kutipan langsung panjang 
            Kutipan langsung panjang merupakan kutipan yang terdiri atas lebih dari 40 kata. Penulisan kutipan langsung panjang pada paragraf tersendiri, dengan jarak 5 spasi dari margin kiri.
Contoh:
She stated: Students often had difficulty using APA style,especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones, 1993, p. 199). (Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat)
Jones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help (p. 199). (Nama penulis disebutkan dalam kalimat)
2.      Kutipan tidak langsung 
          Berdasarkan aturan APA, dalam kutipan langsung ditulis dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan karya atau artikel yang dikutip, namun tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.
Contoh:
Jones (1998) compared student performance ...
In 1998, Jones compared student performance ...
(Nama penulis disebutkan dalam kalimat)

In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
(Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat)

Berikut ini merupakan beberapa aturan penulisan kutipan menurut APA.  

1)      Kutipan dari karya 2 sampai 6 penulis 
            Penulisannya dengan menyantumkan nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.
Contoh:
Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively.
Atau
The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, & Moore, 1998).

2)      Kutipan karya lebih dari 6 penulis
            Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 penulis, maka yang ditulis hanya nama keluarga/nama belakang dari penulis pertama, dengan memberi inisial et al.
Contoh:
Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Smith et a1., 1997).

3)      Kutipan lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama.
            Penulisan pada kutipan yang diambil dari lebih 1 karya dengan penulis yang sama adalah dengan menyebutkan semua tahun penerbitan publikasi.
Contoh:
Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can of beer.

4)      Kutipan dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda).
Contoh:
Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others...
Atau
The hemispheric division of the human brain has been studied from many different perspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).

5)      Kutipan dari karya dengan nama Belakang penulis sama
            Jika kita hendak mengutip sebuah kalimat dari suatu karya dengan nama penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, maka nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya.
Contoh:
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980).
Jika dalam 1 kutipan
D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same conclusion about parenting styles and child development.

6)      Kutipan rumus atau hasil penelitian (exact quotation)
            Dalam mengutip rumus atau hasil dari suatu penelitian harus mencatumkan nomor halaman.
Contoh:
In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when they had not ingested alcohol."

7)      Kutipan dari suatau kutipan
            Apabila kita hendak mengutip kalimat dari suatu sumber yang mengutip, maka kita perlu mencantumkan nama penulis asli kalimat dari kutipan tersebut dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan.
Contoh:
Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way independently may act in an entirely different manner while the member of a group (Barkin, 1992, p. 478).

8)      Kutipan yang tidak terdapat nama penulis
            Jika kita menemui suatu karya yang tidak memuat nama penulis, maka tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman website. Apabila kita hendak mengutip dari buku atau website, judul dari karya tersebut ditulis dalam cetak miring. Sementara itu jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Contoh: Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Innovations, 1997).

9)      Kutipan dari karya tanpa nama penulis dan tahun penerbitan
Contoh:
In another study of students and research decisions, it was discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,” n.d.).
Catatan: n.d. = no date

10)   Kutipan yang ditulis oleh lembaga
Contoh:
The standard performance measures were used in evaluating the system. (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997)
            Berdasarkan dari apa yang telah dipaparkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi aturan penulisan kutipan menurut aturan APA. Selengkapnya bisa dibaca pada https://www.academia.edu/11258086/Penulisan-Kutipan-Versi-APA-Indonesia

B.     Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan salah satu unsur penting yang harus dituliskan dalam suatu karangan ilmiah, buku, dan sebagainya. Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Sementara itu, Gorys Keraf (1997 :213) menjelaskan bahwa daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Berikut ini beberapa ketentuan umum dalam penulisan daftar pustaka menurut aturan APA yang ditulis oleh Novitasari pada Penulisan Kutipan Versi APA Indonesia.
1)      Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar Referensi“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan.
2)      Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh :
Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi.
Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T.
Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip.
Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.
Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
3)      Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.
4)      Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis dengan huruf kapital.
5)      Pada format MLA huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).
6)      Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
7)      Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak 1,5 spasi.

Aturan-aturan dalam penulisan daftar pustaka berdasarkan aturan APA akan dijelaskan pada pemaparan berikut ini:

1)      Buku
a. Penulis tunggal 
            Dalam penulisan daftar pustaka untuk buku dengan penulis tunggal, maka yang perlu dituliskan yaitu:
Nama Akhir, Nama Pertama dan Nama Tengah. (Tahun Tebit). Judul Buku. (halaman pertama sampai halam terakhir dari referensi tertentu {atau satu nomor halaman jika referensi itu memiliki halaman tunggal}. Kota {meliputi negara, provinsi, atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau:
Nama Akhir, Nama Pertama dan Nama Tengah. (Tahun Tebit). Judul Buku. Kota {meliputi negara, provinsi, atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Scott, J.C. (1993). Perlawanan kaum tani (pp. 90-91). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Atau
Scott, J.C. (1993). Perlawanan kaum tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
b. Dua penulis
            Ketika hendak menuliskan daftar pustaka dari buku yang ditulis oleh dua penulis, maka yang perlu dicantumkan yaitu:
Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku {halaman permulaan hingga halaman akhir dari referensi khusus atau satu halaman jika mengacu pada satu halaman}. Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pngarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku. Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Abdullah, T., & Surjomohardjo, A. (1985). Ilmu sejarah dan historiografi; arah dan perspektif (pp. 21-22) Jakarta: Gramedia.
Atau
Abdullah, T., & Surjomohardjo, A. (1985). Ilmu sejarah dan historiografi; arah dan perspektif . Jakarta: Gramedia.

c. Tiga Penulis
            Penulisan daftar pustaka untuk buku yang ditulis oleh tiga penulis yaitu:
Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pengarang kedua, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah Pengarang ketiga. (tahun terbit). Judul buku (halaman permulaan hingga halaman akhir dari referensi khusus {atau satu halaman jika mengacu pada satu halaman}). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang pertama, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang kedua, Nama akhir, nama pertama dan nama tengah pengarang ketiga. (tahun terbit). Judul buku Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:|
Ekadjati, E.S., Hardjasaputra, S., & Marlina, I. (1985). Sejarah kota Bandung 1945 – 1979 (p.63). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Keudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
Atau
Ekadjati, E.S., Hardjasaputra, S., & Marlina, I. (1985). Sejarah kota Bandung 1945 – 1979. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Keudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

d. Tidak ada nama penulis
Apabila dalam buku tidak ada nama penulis, maka kita dapat menuliskan:
Judul buku (xth ed.). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Merriam-Webster.
e. Buku bukan edisi pertama
Dalam menuliskan daftar pustaka untuk buku yang bukan merupakan edisi pertama, maka kita dapat menuliskan:
Nama akhir, nama pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.) (halaman permulaan hingga halaman akhir dari referensi khusus {atau satu halaman jika mengacu pada satu halaman)}. Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Atau
Nama akhir, nama pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Latif, Y., & Ibrahim, I.S. (1996). Bahasa dan kekuasaan; politik wacana di panggung Orde Baru (cet. ke-2) (121). Bandung: Mizan.
Atau
Latif, Y., & Ibrahim, I.S. (1996). Bahasa dan kekuasaan; politik wacana di panggung Orde Baru (cet. ke-2). Jakarta: Gramedia.

f. Penulis berupa tim atau lembaga
           Jika penulis buku berupa tim atau lembaga, maka kita dapat menuliskan daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama tim penulis atau lembaga. (tahun terbit). Judul buku (xth ed.). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.

g. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis)
            Dalam penulisan daftar pustaka untuk buku berseri dan penulis buku berperan pula sebagai editor, maka kita dapat menuliskan daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama penulis sekaligus editor (Ed.). (tahun terbit). Judul buku (volume). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill.

h. Buku terjemahan
            Apabila kita hendak menuliskan daftar pustaka dari buku terjemahan, maka kita dapat menuliskannya dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir penulis, nama depan penulis. (tahun terbit). Judul buku (Nama penerjemah, Penerjemah). Kota {termasuk negara, provinsi atau kabupaten jika kota tidak dikenal}: Penerbit.
Contoh:
Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.

2)      Serial
a. Artikel Jurnal
            Ketika kita hendak menulis daftar pustaka dari sebuah artikel jurnal, kita dapat menuliskan seperti urutan berikut ini (contoh dengan dua penulis):
Nama akhir, nama pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul artikel. Judul Jurnal, volume(issu), halaman awal – halaman akhir dari referensi khusus {halaman permulaan+ jika halaman-halaman tidak berlanjut}.
Atau
Nama akhir, nama pertama dan nama kedua pengarang pertama, & Nama akhir, nama awal dan nama kedua pengarang kedua. (tahun terbit). Judul artikel. Judul Jurnal, volume(issue), halaman awal – halaman akhir dari keseluruhan artikel {halaman permulaa+ jika halaman-halaman tidak berlanjut}.
Contoh:
O’Connell, J. F., & Perkins, G. M. (2003). The economics of private liberal arts colleges. Journal of Business, 76(3), 501.
Atau
O’Connell, J. F., & Perkins, G. M. (2003). The economics of private liberal arts
colleges. Journal of Business, 76(3), 499-514.
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285.

b. Artikel Majalah
            Ketika kita menemukan suatu referensi dari artikel majalah, maka kita dapat menuliskan referensi tersebut pada daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir pengarang, inisial nama awal. Inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi }). Judul artikel. Judul majalah, volume, halaman permulaan – halaman akhir dari referensi khusus {halaman permulaan+ jika halaman halaman itu tidak bersambung}.
Atau
Nama akhir pengarang, inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi }). Judul artikel. Judul majalah, volume, halaman permulaan – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu tidak bersambung}.
Contoh:
Serrill, M. S. (1990, April 2). Soviet Union war of nerves. Time, 135, 29.
Atau
Serrill, M. S. (1990, April 2). Soviet Union war of nerves. Time, 135, 26-30.
Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? New Yorker, 36-41.

c. Artikel surat kabar
            Dalam penulisan referensi yang berupa artikel surat kabar, kita dapat menuliskan pada daftar pustaka dengan urutan sebagai berikut:
Nama akhir pengarang, inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi }). Judul artikel. Judul Surat Kabar, halaman permulaan – halaman akhir dari referensi tertentu {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu tidak bersambung atau nomor halaman jika mereferensi halaman tunggal}.
Atau
Nama akhir pengarang, inisial nama awal. inisial nama tengah (tahun, bulan {tanggal publikasi }). Judul artikel. Judul Surat Kabar, halaman permulaan – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan+ jika halaman-halaman itu tidak bersambung atau nomor halaman jika mereferensi satu halaman }.
Contoh:
Rood, L. (2005, December 31). The steep costs of driving drunk. Des Moines Register, p. A12.
Atau
Rood, L. (2005, December 31). The steep costs of driving drunk. Des Moines Register, p. A12-A13.

d. Artikel surat kabar, tanpa penulis
            Apabila referensi yang kita temukan adalah artikel surat kabar namun tak termuat nama penulisnya, maka kita dapat menuliskan daftar pustaka sebagai berikut:
Judul artikel. (Tahun, Bulan, Tanggal {tanggal publikasi}). Judul surat kabar, hlm. permulaan – halaman akhir dari referensi tertentu {pp. halaman permulaan+ jika halaman-halaman tidak berlanjut atau jumlah halaman jika satu halaman artikel}.
Atau
Judul artikel. (Tahun, Bulan, Tanggal {tanggal publikasi}). Judul Surat Kabar, halaman permulaan – halaman akhir dari artikel keseluruhan {halaman permulaan+ jika halaman halaman tidak berlanjut atau jumlah halaman jika satu halaman artikel}.
Contoh:
Gas prices: Pollution rules may be eased. (2006, April 26). The Seattle Times, p. A5.
Atau
Gas prices: Pollution rules may be eased. (2006, April 26). The Seattle Times, pp. A1+.

3)      Wawancara
           Apabila kita menggunakan data dari hasil wawancara, maka kita dapat menuslikannya seperti urutan berikut ini:
Nama belakang narasumber, nama depan narasumber. (tahun, bulan, tanggal wawamcara). Personal interview.
Contoh:
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.

           

Berdasarkan dari apa yang teah dipaparkan tersebut, sesungguhnya masih banyak lagi aturan penulisan dalam daftar pustaka menurut APA. Selengkapnya dapat dibaca pada Penulisan Kutipan Versi APA Indonesia.





Referensi
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia: http://kbbi.web.id/daftar
Muhsin, Mumuh Z. 2008. Model American Psychological Association (APA). Makalah disampaikan dalam lokakarya Standarisasi Penulisan Sumber Acuan diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Padjadjaran.
Novitasari, Dewi. (n.d). Penulisan Kutipan Versi APA Indonesia. Tersedia: https://www.academia.edu/11258086/Penulisan-Kutipan-Versi-APA-Indonesia.





0 komentar:

Posting Komentar