Oleh: Ayu Arfiana
Mahasiswi PPs UNY
Pendidikan Matematika 2015 Kelas A
Dalam rangka memenuhi Tugas Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A
Fenomena Comte kini tengah
merajalela di jaman kontemporer ini. Fenomena Comte dapat dimaknai sebagai
perilaku mementingkan dunia pada saat itu. Ketika kita mementingkan dunia karena
memang dibutuhkan untuk meningkatkan dimensi, namun di sisi lain apa yang kita
butuhkan mengandung berbagai resiko. Oleh karena itu, yang terpenting adalah sepandai-pandainya
kita memilih sesuatu yang kita butuhkan dengan konsekuensi menerima segala
macam resiko yang mungkin terjadi. Karena memang hidup adalah pilihan, maka
pilihlah sesuatu yang dapat meningkatkan dimensi kita dengan penyesuaian ruang
dan waktu.
Ketika kita akan bepergian ke
suatu tempat dan saat itu membutuhkan kendaraan untuk menjangkau tempat tujuan.
Entah itu kendaraan darat, laut, atau udara. Namun di sisi lain kita takut
karena resiko terburuk saat menaiki kendaraan adalah kecelakaan. Maka
sesungguhnya kita tengah terjangkit Fenomena Comte.
Pada jaman yang serba teknologi
ini, kita mau gak mau membutuhkan handphone untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Namun di sisi lain handphone bisa menjadi boomerang bagi diri kita
sendiri tatkala kita justru terlena dengan handphone karena asyik menjadikan
handphone dengan berbagai fiturnya dan aplikasi. Kita tanpa sadar melupakan
waktu beribadah, belajar, berkumpul keluarga karena lebih sibuk dengan
handphone kita. Maka ketahuilah bahwa kita sudah terjebak Fenomena Comte.
Kita ketahui bersama bahwa di
setiap rumah hampir sudah memiliki televisi masing-masing. Kita membutuhkan televisi
untuk melihat berita di berbagai belahan dunia, menjadikannya hiburan keluarga.
Namun jika kita tidak pandai mengendalikan diri, kita justru yang dikendalikan
oleh televisi, waktu kita habis berjam-jam di depan televisi hanya untuk
menyaksikan tayangan yang kurang bermutu hingga waktu produktif kita
tergadaikan. Tanpa kita sadari Fenomena Comte telah menyerang kita.
Segala macam informasi dapat kita
akses melalui internet, baik via handphone maupun personal computer. Kita
membutuhkan internet untuk urusan pendidikan untuk mencari referensi bacaan,
materi pelajaran, hingga urusan dapur seperti mencari resep makanan, dan bisnis
pun bisa kita kita dapatkan melalui internet. Jadi sungguh internet mempunyai
banyak manfaat. Namun di sisi lain, internet pun dapat membahayakan kita,
ketika terjadi penipuan-penipuan via online atau tayangan yang kurang mendidik
yang terdapat di internet. Maka kemudian kita enggan bersahabat dengan
internet. Maka yakinlah bahwa ternyata kita telah dirasuki Fenomena Comte.
Saat kita hendak menyetrika baju
menggunakan alat setrikaan yang harus terhubung dengan listrik. Maka kita dapat
menjadikan baju yang kusut menjadi rapi. Namun di sisi lain kita takut dengan
bahaya yang ditimbulkan oleh listrik tersebut, padahal di lain sisi kita
membutuhkan listrik untuk menyetrika, atau untuk menunjang aktivas lainnya
seperti menyalakan lampu,dsb. Jika kita dilema dalam menggunakan listrik, maka
sesungguhnya kita sudah termakan Fenomena Comte.
Kita hendak memasak makanan dengan
menggunakan kompor gas. Dengan kompor gas kita dapat memporeleh banyak
keuntungan, kita dapat mengatur besarnya api, dan tentunya lebih efisien. Namun
di lain sisi kita takut jika tabung gas yang digunakan akan meledak dan
membahayakan kita. Kemudian kita pun enggan menggunakan kompor gas, maka dapat
dipastikan bahwa Fenomena Comte telah menyerang diri kita.
Uang yang kita peroleh dari hasil
bekerja alangkah baiknya kita tabung di bank. Karena jika ditabung di bank akan
lebih aman. Ketika kita hendak bertransaksi dengan orang lain pun tidak perlu
membawa uang cash terlalu banyak, karena transaksi cukup dilakukan melalui
bank. Namun kita takut jika menyimpan uang di bank tidak lepas dengan persoalan
riba yang untuk orang muslim sangat dihindari. Maka kita lebih memilih
menyimpan uang di bawah tempat tidur. Jika terjadi seperti itu, maka tak perlu
diragukan lagi, sesungguhnya kita telah terjangkit virus Fenomena Comte.
Ketika kita sedang sakit, kita pergi
ke dokter atau rumah sakit sebagai ikhtiar kita agar memperoleh kesembuhan. Kemudian
kita memperoleh berbagai macam obat, dari mulai kapsul, situp, hingga tablet. Namun
kita enggan mengkomsumsi obat tersebut karena banyak mengandung bahan kimia,
padahal di sisi lain kita membutuhkannya untuk mengobati sakit yang kita
derita. Kasus lain ketika kita hendak melakukan vaksinasi, namun kita enggan
karena takut dalam vaksin terdapat enzim yang justru dapat membahayakan diri
kita. Maka sesungguhnya dalam kejadian ini kita telah masuk perangkap Fenomena
Comte.
Kita membangun rumah sebagai
tempat beristirahat serta berteduh dari panas dan hujan Terkadang kita
menginginkan rumah dengan menggunakan kaca sebagai jendela atau hiasan rumah.
Kita dapat memastikan bahwa rata-rata rumah mempunyai kaca. Tetapi kita enggan
menggunakan kaca karena kita takut terkena efek rumah kaca yang dapat
membahayakan diri kita. Maka sebenar-benarnya kita tengah termakan Fenomena
Comte.
Sungguh begitu beragam Fenomena
Comte yang telah merasuki kehidupan kita, hingga kita pun terbawa oleh derasnya
ombak samudra “Fenomena Comte”. Kita ketahui bersama, bahwa kita tak bisa
terlepas dari fenomena ini karena sungguh segala sesuatu yang ada di dunia ini
mempunyai resiko masing-masing. Hidup adalah sebuah pilihan, maka apapun yang
kita pilih, kita harus mau dan berani mengambil resiko dari apa yang telah kita
pilih. Tetapi ingatlah, apa yang kita pilih haruslah berlandaskan atas
keridhoan Tuhan agar hidup kita berjalan di atas jalur yang telah
ditentukan-Nya. Maka pandai-pandailah kita dalam menentukan pilihan hidup.
Semoga Tuhan selalu menjaga iman dan takwa kita dalam menghadapi derasnya ombak
samudra “Fenomena Comte”. Aamiin..
0 komentar:
Posting Komentar