Laman

Jumat, 27 November 2015

Analisis Data Kuantitatif



       A.    Pendahuluan
Analisis data diperlukan untuk menarik kesimpulan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan setelah data yang diperoleh dari penelitian telah terkumpul. Sebelum peneliti melakukan analisis data, terlebih dahulu mempertimbangkan alat analisis yang hendak digunakan. Peneliti harus tepat dalam memilih alat analisis, karena ketepatan alat analisis akan mempengaruhi hasil kesimpulan. Oleh karena itu, hendaknya peniliti memikirkan matang-matang dalam memilih alat analisi agar pada hasil akhir diperoleh kesimpulan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis data dibutuhkan dalam mengalisis dan mengolah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan antara analisis kuantitatif dan kualitatif hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif, maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Sementara itu data yang bersifat kuantitatif  dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisi secara kualitatif.

     B.     Jenis Analisis Kuantitatif
Ditinjau dari segi kegunaannya, statistika dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial.
1.      Statistik Deskriptif
Statitistik deskriptif adalah teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimilikinya dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi (Wagiran, 2014: 327). Statistik deskriptif menurut Soleh (2005: 2) memberikan informasi secara visual dan lebih bersifat subjektif dalam pembuatan analisisnya.
Statistik deskriptif berfungsi untuk menggambarkan tentang suatu keadaan. Seperti seorang guru ingin mengetahui atau membuat gambaran tentang keadaan hasil belajar siswa (Ali, 2010: 334). Menurut Muhson (2006), teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.
Dalam analisis deskriptif, penyajian yang dapat digunakan antara lain:
a.       Distribusi Frekuensi
Deskripsi data dapat dibuat dalam table distribusi frekuensi yang berfungsi untuk mendeskripsikan data yang berskala interval (juga data yang berskala rasio, meskipun dalam riset pendidikan sanga langka) (Ali, 2010: 335). Distribusi frekuensi dapat dinyatakan dalam dua cara, yaitu tabel dan grafik (Widi, 2010: 258).
b.      Tendensi Sentral
Tendensi sentral adalah angka rangkuman yang mempresentasikan nilai tunggal dalam distribusi skor (Vogt & Johson dalam Creswell, 2015: 365). Menurut Widi (2010: 259), ada tiga jenis utama tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean), median, dan modus.
c.       Dispersi
Dispersi merujuk pada sebaran nilai atau harga di sekitar tendensi sentral. Ada dua ukuran yang biasa digunakan untuk menentukan disperse, yaitu jangkauan (range) dan standar deviasi (Widi, 2010: 260).

2.      Statistik Inferensial
Berbeda dengan statistik deskriptif yang hanya bersifat memaparkan, dalam statistik inferensial dilakukan penyimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Analisis inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Wagiran, 2014: 344). Statistik inferensial berfungsi untuk membuat kesimpulan tentang keadaan populasi berdasarkan riset terhadap sampel (Ali, 2010: 334).
Statistik inferensial disebut juga sebagai statistik induktif karena biasanya dalam analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi (Muhson, 2006). Generalisasi tersebut perlu dilakukan karena data yang dianalisis pada umumnya merupakan daya sampel dari keseluruhan, sehingga analisis juga dipandang sebagai perwakilan dari analisis secara keseluruhan (Wagiran, 2014: 327).
Berdasarkan bentuk parameternya, analisis statistik dibagai menjadi dua, yaitu statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Jika data yang akan dianalisis memenuhi asumsi normalitas, varian, dan homogenitas, maka data dapat menggunakan statistik parametrik. Sedangkan jika tidak memenuhi asumsi-asumsi tersebut, data dianalisis dengan menggunakan  statistik nonparametrik.
a.      Statistik Parametrik
Dalam uji statistik parametrik, data yang hendak dianalisis haruslah memenuhi asumsi normalitas, varian, dan homogenitas. Menurut Sandjaja (2011: 242), pada uji parametrik terdapat uji yang dinamakan Analisis Varians dan Analisis Kovarians. Analis varians digunakan untuk menguji perbedaan dua kelompok atau lebih yang berskala interval atau rasio dengan menggunakan nilai-nilai variasi masing-masing kelompok pengamatan.
Analisis ini merupakan dasar dari analisis kovarians dan regresi. Sementara itu, analisis kovarians merupakan suatu bentuk uji perbedaan multivariat yang merupakan perpaduan antara analisis varians dan analisis regresi. Analisis ini banyak digunakan pada penelitian eksperimental (Sandjaja, 2011: 243).

b.      Statistik Nonparametrik
Metode statistik nonparametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) merupakan metode statistik yang model uji statistiknya tidak menetapkan syarat-syarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter populasinya. Uji statistik nonparametrik hanya menetapkan asumsi bahwa observasi-observasinya harus independen dan bahwa variabel yang diteliti pada dasarnya harus memiiki kontinuitas. (Djarwanto, 2003: 1)
Macam uji statistik nonparametrik antara lain: uji Chi Square, uji median, uji tanda, uji Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji Kolmogorov-Smirnov, uji randomness, uji Kruskal-Willis, uji Friedman, uji Cochran, dsb. Menurut Djarwanto (2003: 1), uji-uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya, sehingga lebih mudah dipelajari dan diterapkan disbanding dengan uji-uji statistik parametrik.


Referensi
Ali, Muhammad. 2010. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama
Creswell, John. 2015. Riset Pendidikan (Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djarwanto. 2003. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Muhson, Ali. 2006. Analisis Kuantitatif. Makalah disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian yang diselenggarakan oleh BEM FIS UNY pada tanggal 4 Maret 2006
Sandjaja dan Albertus Heriyanto. 2011. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Sholeh, Achmad Zanbar. 2005. Ilmu Statistik (Pendekatan Teoritis dan Aplikatif disertai Contoh Penggunaan SPSS). Bandung: Rekayasa Sains
Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Deepublish.
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu


2 komentar:

  1. uji-uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya, sehingga lebih mudah dipelajari dan diterapkan disbanding dengan uji-uji statistik parametrik apakah iya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, uji-uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya. Sehingga kita akan lebih mudah mempelajari dan menerapkannya dibanding dengan uji-uji statistik parametrik. Namun uji-uji statistik nonparametrik terlalu banyak macamnya, sehingga menyulitkan kita sebagai peneliti dalam memilih uji statistik mana yang paling tepat digunakan.

      Hapus