A.
Pendahuluan
Analisis data diperlukan untuk menarik kesimpulan
yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan setelah data yang diperoleh dari
penelitian telah terkumpul. Sebelum peneliti melakukan analisis data, terlebih
dahulu mempertimbangkan alat analisis yang hendak digunakan. Peneliti harus
tepat dalam memilih alat analisis, karena ketepatan alat analisis akan
mempengaruhi hasil kesimpulan. Oleh karena itu, hendaknya peniliti memikirkan
matang-matang dalam memilih alat analisi agar pada hasil akhir diperoleh
kesimpulan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis data dibutuhkan dalam mengalisis dan
mengolah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan antara
analisis kuantitatif dan kualitatif hanya terletak pada jenis datanya. Untuk
data yang bersifat kualitatif, maka analisis yang digunakan adalah analisis
kualitatif. Sementara itu data yang bersifat kuantitatif dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan
dapat pula dianalisi secara kualitatif.
B.
Jenis
Analisis Kuantitatif
Ditinjau dari
segi kegunaannya, statistika dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: Statistika
Deskriptif dan Statistika Inferensial.
1.
Statistik
Deskriptif
Statitistik
deskriptif adalah teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data
yang dimilikinya dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian
menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau
populasi (Wagiran, 2014: 327). Statistik deskriptif menurut Soleh (2005: 2) memberikan
informasi secara visual dan lebih bersifat subjektif dalam pembuatan
analisisnya.
Statistik
deskriptif berfungsi untuk menggambarkan tentang suatu keadaan. Seperti seorang
guru ingin mengetahui atau membuat gambaran tentang keadaan hasil belajar siswa
(Ali, 2010: 334). Menurut Muhson (2006), teknik analisis ini biasa digunakan
untuk penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui
persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru
terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa
terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya
hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.
Dalam
analisis deskriptif, penyajian yang dapat digunakan antara lain:
a. Distribusi
Frekuensi
Deskripsi data dapat dibuat dalam table
distribusi frekuensi yang berfungsi untuk mendeskripsikan data yang berskala
interval (juga data yang berskala rasio, meskipun dalam riset pendidikan sanga
langka) (Ali, 2010: 335). Distribusi frekuensi dapat dinyatakan dalam dua cara,
yaitu tabel dan grafik (Widi, 2010: 258).
b. Tendensi
Sentral
Tendensi sentral adalah
angka rangkuman yang mempresentasikan nilai tunggal dalam distribusi skor (Vogt
& Johson dalam Creswell, 2015: 365). Menurut Widi (2010: 259), ada tiga
jenis utama tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean), median, dan modus.
c. Dispersi
Dispersi merujuk pada sebaran nilai atau
harga di sekitar tendensi sentral. Ada dua ukuran yang biasa digunakan untuk
menentukan disperse, yaitu jangkauan (range)
dan standar deviasi (Widi, 2010: 260).
2.
Statistik
Inferensial
Berbeda dengan statistik deskriptif yang
hanya bersifat memaparkan, dalam statistik inferensial dilakukan penyimpulan
berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Analisis inferensial dilakukan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan (Wagiran, 2014: 344). Statistik
inferensial berfungsi untuk membuat kesimpulan tentang keadaan populasi
berdasarkan riset terhadap sampel (Ali, 2010: 334).
Statistik inferensial disebut juga sebagai
statistik induktif karena biasanya dalam analisis ini mengambil sampel tertentu
dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap
sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi (Muhson, 2006).
Generalisasi tersebut perlu dilakukan karena data yang dianalisis pada umumnya
merupakan daya sampel dari keseluruhan, sehingga analisis juga dipandang
sebagai perwakilan dari analisis secara keseluruhan (Wagiran, 2014: 327).
Berdasarkan bentuk parameternya,
analisis statistik dibagai menjadi dua, yaitu statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Jika data yang akan dianalisis memenuhi asumsi
normalitas, varian, dan homogenitas, maka data dapat menggunakan statistik
parametrik. Sedangkan jika tidak memenuhi asumsi-asumsi tersebut, data
dianalisis dengan menggunakan statistik
nonparametrik.
a.
Statistik
Parametrik
Dalam uji statistik parametrik, data
yang hendak dianalisis haruslah memenuhi asumsi normalitas, varian, dan
homogenitas. Menurut Sandjaja (2011: 242), pada uji parametrik terdapat uji
yang dinamakan Analisis Varians dan Analisis Kovarians. Analis varians
digunakan untuk menguji perbedaan dua kelompok atau lebih yang berskala
interval atau rasio dengan menggunakan nilai-nilai variasi masing-masing
kelompok pengamatan.
Analisis ini merupakan dasar dari
analisis kovarians dan regresi. Sementara itu, analisis kovarians merupakan
suatu bentuk uji perbedaan multivariat yang merupakan perpaduan antara analisis
varians dan analisis regresi. Analisis ini banyak digunakan pada penelitian eksperimental
(Sandjaja, 2011: 243).
b.
Statistik
Nonparametrik
Metode statistik
nonparametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) merupakan metode
statistik yang model uji statistiknya tidak menetapkan syarat-syarat tertentu
tentang bentuk distribusi parameter populasinya. Uji statistik nonparametrik
hanya menetapkan asumsi bahwa observasi-observasinya harus independen dan bahwa
variabel yang diteliti pada dasarnya harus memiiki kontinuitas. (Djarwanto,
2003: 1)
Macam uji statistik
nonparametrik antara lain: uji Chi Square, uji median, uji tanda, uji Wilcoxon,
uji Mann-Whitney, uji Kolmogorov-Smirnov, uji randomness, uji Kruskal-Willis,
uji Friedman, uji Cochran, dsb. Menurut Djarwanto (2003: 1), uji-uji statistik
nonparametrik sederhana perhitungannya, sehingga lebih mudah dipelajari dan
diterapkan disbanding dengan uji-uji statistik parametrik.
Referensi
Ali,
Muhammad. 2010. Metodologi dan Aplikasi
Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama
Creswell, John. 2015. Riset Pendidikan (Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Djarwanto. 2003. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Muhson, Ali. 2006. Analisis Kuantitatif.
Makalah disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian yang
diselenggarakan oleh BEM FIS UNY pada tanggal 4 Maret 2006
Sandjaja dan Albertus Heriyanto. 2011. Panduan
Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Sholeh,
Achmad Zanbar. 2005. Ilmu Statistik
(Pendekatan Teoritis dan Aplikatif disertai Contoh Penggunaan SPSS).
Bandung: Rekayasa Sains
Wagiran.
2014. Metodologi Penelitian Pendidikan:
Teori dan Implementasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Widi,
Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi
Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan
Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu
uji-uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya, sehingga lebih mudah dipelajari dan diterapkan disbanding dengan uji-uji statistik parametrik apakah iya?
BalasHapusBenar, uji-uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya. Sehingga kita akan lebih mudah mempelajari dan menerapkannya dibanding dengan uji-uji statistik parametrik. Namun uji-uji statistik nonparametrik terlalu banyak macamnya, sehingga menyulitkan kita sebagai peneliti dalam memilih uji statistik mana yang paling tepat digunakan.
Hapus