Refleksi Pertemuan ke-4 (bagian 2)
Matakuliah Filsafat Ilmu
Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A
Selasa, 29 September 2014 Pukul
11.10-12.50 WIB
di lantai tertinggi Gedung Lama PPs UNY ruang
R.305b
Bagaimana penjelasan orang Barat
yang menggunakan teknologi untuk mencari dzat Tuhan?
Kita belajar filsafat kalau diekstensikan
dari agama satu ke agama lain.
Kalau di Hindu, semua dzat itu sakral,
artinya semua dzat adalah di dalam pengaruh kuasa Tuhan.
Dalam Islam juga sama bahwa semua dzat
ada atas kuasa Tuhan.
Di jaman Yunani kuno, para filsuf
pun berpendapat bahwa dunia yang tercipta karena barokah leberan dari kuasa
Tuhan.
Dengan kata lain kalau ada orang berhasil
menemukan dzat Tuhan itu bukan lah suatu yang mengherankan, karena kita
mempunyai rambut dan kepala pun adalah salahsatu dzat yang ada karena kuasa
Tuhan.
Oleh karena itu kalau kita ingin
hidup harmoni maka kita harus menyesuaikan dengan kodrat Tuhan.
Unsur dasar kehidupan ada 2 macam, yaitu takdir dan ikhtiar.
Kata lain dari takdir itu fatal.
Kata lain dari ikhtiar itu vital atau potensi.
Fatal analog dengan pasrah, takdir,
doa, spiritual.
Vital analog dengan usaha, ikhtiar,
dunia.
Dua unsur dasar kehidupan harus ada
dalam hidup kita, tidak bisa hanya ada fatal saja, atau vital saja.
Manusia tidak bisa mendahului kehendak Tuhan, karena jika mendahului maka disebut potensi hitam atau buruk jurusan neraka.
Sehingga neraka adalah potensi
buruk, sedangkan syurga merupakan potensi baik.
Maka semua syaitan dan
unsur-unsurnya adalah potensi buruk, sedangkan potensi baik adalah malaikat dan
unsur-unsurnya.
Sesuatu yang sudah terjadi dari masa lampau sampai sekarang adalah takdir.
Tetapi takdir belum tentu mengenai
yang sudah terjadi, namun yang sudah terjadi itu pasti lah takdir.
Maka bagi orang-orang beriman kalau
percaya takdir maka pandai bersyukur, apapun yang terjadi di masa lampau itu
adalah dikarenakan kehendak Tuhan.
Ketika ada orang mencari dzat Tuhan dengan menggunakan teknologi, maka itu tandanya mereka sudah mempunyai konsep apa yang dia pikirkan tentang dzat Tuhan.
Konsep tersebut adalah sifat-sifat
yang terkandung dalam wadah dan isinya.
Setiap apa yang aku pikirkan adalah
sebuah wadah dan setiap apa yang aku sebutkan adalah isinya.
Konsep Tuhan dalam filsafat disebut
causa prima yaitu sebab pertama dan sebab utama, tak ada sebab lain selain
Tuhan.
Jadi dengan demikian mereka para
ahli akan mencari dzat pertama dan utama yaitu Tuhan.
Ketika kita mengamati sesuatu,
mengamati sesuatu yang tidak ada missingly (tidak ada yang terputus) maka itu sama
saja kita sudah bertemu dengan dzat Tuhan.
Jadi bertemunya dzat Tuhan itu ada
dimana-mana.
Maka sesungguhnya sebenar-benar dunia adalah interaksi antara takdir dan ikhtiar.
Interaksi antara pasrah dan
berusaha.
Pasrah saja tak bisa, berusaha saja
pun tak bisa.
Sehingga sebenar-benar hidup adalah
sintesis antara usaha dan doa.
Semoga kita senantiasa menyintesiskan usaha dan doa demi meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.
Semoga bermanfaat:)
Tampilan perlu diperbaiki
BalasHapusAlhamdulillah sudah saya perbaiki Pak :)
Hapus