TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sebelum
membahas mengenai teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, terlebih
dahulu kita membahas sekelumit tentang data. Data merupakan suatu sumber informasi
yang diketahui/dicari/diasumsikan untuk memberikan gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan. (Soleh, 2005:
4). Adapun macam-macam data dapat terbagi menjadi 2, yaitu data menurut sifatnya
dan data menurut sumbernya.
1. Data
menurut sifatnya
Menurut Soleh (2005:
6), data menurut sifatnya dibagi menjadi dua yakni data kuantitatif dan data
kualitatif.
a. Data
kuantatif
Data
kuanitatif merupakan data yang berbentuk angka dan dikelompokkan kembali
berdasarkan skala interval dan rasio.
1) Data
interval
Data interval adalah
data bernilai numerik dimana titik nol yang digunakan tidak bersifat mutlak
(relatif).
2) Data
rasio
Data rasio adalah data
bernilai numeric dimana titik nol yang digunakan sebagai acuan dari penentuan
nilai bersifat mutlak.
b. Data
kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka dan dibuat menjadi skala
nominal dan ordinal.
1) Data
nominal
Data nomila adalah data
non numerik dan data tersebut tidak memiliki pola atau struktur tertentu.
2) Data
ordinal
Data ordinal adalah
data non numerik dan data tersebut memiliki pola urutan atau memiliki struktur
tertentu.
2. Data
menurut sumbernya
Data menurut sumbernya
dikelompokkan menjadi data internal dan data eksternal.
a. Data
internal
Data
internal adalah data yang bersumber dari suatu instansi atau kelompok.
b. Data
eksternal
Data
yang bersumber dari luar instansi atau kelompok.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk
memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitan diperlukan alat atau teknik yang tepat. Menurut Sugiyono (2011:308),
teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
1. Observasi
Menurut Sudjana (2005:114), observasi adalah
pengamatan kepada tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Menurut Sugiyono
(2011:203), pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
2. Tes
Menurut Purwanto (2007:63), tes merupakan instrumen
alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respon atas pertanyaan
dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya.
3. Wawancara
Menurut Wagiran (2014: 243) Wawancara adalah tanya
jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
4. FGD
(form group discustion)
FGD atau Diskusi
kelompok terarah adalah suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok (Irwanto, 1998). Menurut
Henning dan Coloumbia (1990), diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari
sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator
yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan
tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan topik diskusi saat
itu.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang (Sugiyono, 2011:329).
6. Angket
Menurut Wagiran (2014: 274), angket atau kuisioner
merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula
oleh koresponden. Oleh karenanya angket disebut juga wawancara tertulis.
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Bentuk
Bentuk instrumen penelitian terbagi atas tes dan non
tes.Bentuk instrumen tes dapat berupa pilihan ganda, menjodohkan, isian
singkat, benar salah, uraian terstruktur, dan uraian tak terstruktur. Sedangkan
bentuk instrumen non tes dapat berupa lembar observasi, panduan, angket, daftar
cek, dan form group discustion.
2. Validitas
Instrumen
Tuckman and Gay (dalam Wagiran, 2014: 295)
menjelaskan bahwa Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur.
3. Reliabilitas
Instrumen
Menurut Isaac dan Michael (dalam Wagiran, 2014: 301)
Reliabilitas merupakan ketiadaan relatif galat pengukuran dalam suatu
instrument pengukuran.
4. Skoring
Pemberian skor dilakukan dalam rangka menyesuaikan
dengan tujuan dan alat yang digunakan dalam analisis (Wagiran, 2014: 328).
Referensi
Purwanto. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sholeh, Achmad
Zanbar. 2005. Ilmu Statistik (Pendekatan
Teoritis dan Aplikatif disertai Contoh Penggunaan SPSS). Bandung: Rekayasa
Sains
Sudjana.
2005. Metoda Statistika. Bandung : PT
Tarsito
Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, dan
R&D. Bandung:Alfabeta.Halaman.60
R&D. Bandung:Alfabeta.Halaman.60
Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Tulisan tersebut
merupakan hasil dari refleksi perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan di
kelas A Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta angkatan 2015 yang diampu oleh Dr. Heri Retnawati. Dalam penyusunan tulisan tersebut
didasarkan dari hasil perkuliahan dan dilengkapi dengan informasi yang
mendukung dari beberapa sumber yang menyangkut pembahasan “Teknik Pengumpulan
Data”. Semoga bermanfaat.
Apa hubungannya teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian
BalasHapusKetika proses pengumpulan data dengan teknik observasi, tes, angket, dll, maka kita perlu membuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu seperti lembar observasi, instrumen tes, angket, dsb.
Hapus