Pagi-Mu hinggap di gubugku memikul nikmat-Mu yang tak terhingga jumlahnya
Aku bodoh tatkala menghitung nikmat-Mu
sebab sungguh tak mampu mengoperasikan penjumlahan, perkalian, untuk nikmat-Mu yg mengalir kian sekon kian banyak
Dan aku kian bodoh manakala mendurhakai nikmat-Mu
sungguh tak kuasa memaksa-Mu murkai insan lemah nan tak berdaya ini
Pintaku semoga Engkau tiada henti mengalirkan tak hingga nikmat-Mu
untukku, dan semoga aku senantiasa bersyukur atas kebaikan-Mu,
selamanya..
0 komentar:
Posting Komentar